GEREJA KRISTEN INJILI DI TANAH PAPUA

JEMAAT IMMANUEL BOSWEZEN SORONG-PAPUA BARAT



VISI : Terwujudnya Tanda-Tanda Kerajaan Allah Melalui Sumber Daya Gereja Yang Berkualitas, Mandiri dan Sejahtera di Jemaat GKI Immanuel Boswezen Sorong



Minggu, November 09, 2008

BULAN DIAKONIA 2008. Fokus bagi keluarga di Warbefor











Terdapat 16 keluarga di Pos PI Warbefor yang perlu mendapat perhatian kita, karena mereka juga anggota tubuh Kristus yang berada di warbefor.
Firman Tuhan : Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh. Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: "Aku tidak membutuhkan engkau." Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: "Aku tidak membutuhkan engkau." Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan. Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus. Hal itu tidak dibutuhkan oleh anggota-anggota kita yang elok. Allah telah menyusun tubuh kita begitu rupa, sehingga kepada anggota-anggota yang tidak mulia diberikan penghormatan khusus, supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan. Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita. ( 1 Kor 12 : 20 -26 )

Salam kasih
Pnt. dr. Titus Taba SpTHT
Wakil Sekretaris PHMJ GKI Immanuel
Sekum Yayasan Kasih Immanuel Sorong

BULAN DIAKONIA 2008.


Oleh : Urusan Diakonia GKI Immanuel Boswezen Sorong.

Sesuai hasil keputusan Sidang Jemaat GKI Immanuel Boswezen Sorong ke XV tahun 2008, maka bulan November 2008 ditetapkan sebagai Bulan Diakonia 2008. Pada bulan ini kita diingatkan kembali tentang tugas dan tanggung jawab bersama sebagai warga jemaat untuk lebih menunjukkan kepedulian kita kepada sesama yang membutuhkan.

Yesus berkata : Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.


Pada bulan ini, seluruh warga jemaat diajak untuk berpartisipasi dengan mengumpulkan bahan natura, pakaian baru, atau dana berupa uang tunai. Hasil aksi partisipatif jemaat ini akan disalurkan kepada warga jemaat sasaran diakonia, juga kepada warga jemaat di Pos Pekabaran Injil Warbefor.

Atas perhatian dan partisipasi warga jemaat dalam bulan Diakonia 2008 ini, diucapkan terima kasih. Tuhan Yesus memberkati.

Pekabaran Injil ke Pos PI Warbefor 15-17 Juli 2008

Oleh : Urusan Pekabaran Injil GKI Immanuel Boswezen Sorong
Pada tanggal 15 - 17 Juli 2008, telah dilakukan kunjungan ke Pos Pekabaran Injil Warbefor, Distrik Sausapor, Kabupaten Sorong. Tim Pekabaran Injil GKI JIBS ini langsung dipimpin oleh Ketua PHMJ GKI Immanuel Boswezen Sorong Pdt. Ny. M. Mofu-Wattimena, SmTh dan didampingi oleh Wakil Sekretaris PHMJ Pnt. dr. Titus Taba SpTHT, Kordinator Urusan Pekabaran Injil Pnt. Y. Rehatta beserta staf, Sekretaris Urusan Diakonia Pnt. A. Tumuju beserta staf, Sekretaris Urusan Pembinaan Jemaat Pnt. R. Yafet beserta staf, Unsur PKB, PW, PAM, PAR tingkat jemaat dan Yaysan Kasih Immanuel Sorong. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka Bulan Pekabaran Injil Klasis GKI Sorong yang dicanangkan oleh Klasis GKI Sorong dibawah kepemimpinan Pdt. A. Mofu, MTh. Bersama Tim ini, juga terdapat Tim dari jemaat lain masing-masing GKI Syalom Klademak, GKI Elim Tempat Garam, GKI Rafidim, GKI Effata Malanu, GKI Ebenhaezer Rufei.
Kegiatan yang dilakukan di Warbefor berupa Ibadah Minggu sekaligus Pelayanan Sakramen Perjamuan Kudus dipimpin langsung oleh Pdt. Ny. M. Mofu, pengobatan gratis kepada masyarakat oleh dr. Titus Taba dan tim medis Poliklinik Immanuel dan pemberian bantuan.

Lomba PS PKB PPJ 2008




Kegiaran Baksos PPJ 2008




Baksos PPJ 2008


Jumat, November 07, 2008

MENGAMPUNI


Oleh: Novenska Taba

Dalam kehidupan sehari-hari ada orang yang berkata bahwa mengampuni adalah hal yang mudah untuk dilakukan, namun ada juga yang berkata mengampuni adalah hal yang sulit dilakukan. Bagi mereka yang sulit mengampuni, hal itu seperti pil pahit yang sukar ditelan.
Sebenarnya mengampuni bukan masalah mudah atau sulit untuk dilakukan. Hal itu tergantung dengan kemauan masing-masing pribadi. Namun pada kenyataannya, tidak semua orang mau mengambil keputusan untuk mengampuni. Ada seorang gadis yang dilecehkan secara seksual oleh ayah kandungnya sendiri dan akhirnya menjadi gila karena tidak mau menelan pil pahit yang bernama “mengampuni”. Ada orangtua yang salah memperlakukan anaknya. Ketika ia masih kecil, orangtuanya sering memukul dan memarahinya hanya karena kesalahan yang kecil. Akhirnya anak itu pun tumbuh menjadi seseorang yang pemberontak dan penuh kebencian. Ada banyak orang yang melakukan kesalahan yang serius dan sekarang hidup dalam rasa bersalah, penghukuman, atau perasaan yang tertolak. Hal ini disebabkan karena ia tidak mau mengampuni dirinya sendiri dan belajar dari kesalahannya. Betapa banyaknya persahabatan yang renggang bahkan hancur karena sebuah kesalahan yang tak dapat diampuni. Betapa mudahnya kita tumbuh menjadi seseorang yang sukar mempercayai orang lain bahkan menutup diri dibandingkan mengampuni hal yang telah berlalu. Tanpa disadari ternyata lebih mudah mengasihani diri sendiri daripada melepaskan pengampunan. Betapa mudahnya menjadi orang yang rapuh dan penuh kekecewaaan oleh karena janji-janji yang tidak pernah ditepati.
Namun, sukar ditelan bukan berati tidak dapat ditelan. Orang yang sakit pasti akan tetap menelan pil yang pahit kecuali ia tidak mau sembuh dari sakitnya. Hal yang sama juga terjadi ketika kita mau mengampuni karena mengampuni bukan hanya suatu hal yang biasa-biasa saja tetapi luar biasa. Yang terpenting bukanlah kita mampu untuk mengampuni tetapi sikap hati kita mau untuk mengampuni. Ketika kita mau mengampuni, hal itu dapat menyembuhkan hati kita yang luka. Mengampuni membuat kita dilepaskan dan dibebaskan dari setiap belenggu kepahitan, kekecewaan, kekhawatian, kemarahan, depresi, dan hal negatif lainnya. Betapa besarnya kuasa pengampunan itu sehingga mampu membuat kita belajar menjadi pribadi yang dewasa bukan hanya secara jasmani namun juga rohani dan kita pun mampu menatap masa depan tanpa harus mengingat-ingat lagi masa lalu yang buruk. Karena kita tahu masa lalu takkan bisa mempengaruhi masa depan jika kita mau mengampuni. Dan kita pun mengerti bahwa mengampuni selalu mengangkat derajat diri kita sendiri maupun orang lain sama seperti tak ada kesalahan yang kita maupun yang orang lain lakukan. Mengampuni berarti melupakan.

Pelayanan Kesehatan di Seget, 1 Nop. 2008

Oleh : Pnt. dr. Titus Taba SpTHT
Suasana sedikit berawan ketika kami - sebagai wakil dari Yayasan Kasih Immanuel Sorong , anggota GKI JIBS- berkumpu;l di pelabuhan speedboat “ Kairembo “ Sorong. Baru terlihat 2 atau 3 orang staf Pemda Kabupaten Sorong yang berkumpul. Mereka rupanya tepat waktu sesuai arahan yang diberikan sehari sebelumnya oleh Ketua TP PKK Kab. Sorong, bahwa Tim yang akan berangkat ke Distrik Seget supaya berkumpul pada pukul 7 pagi. Kami, bersama para dokter yang sangat setia untuk misi pelayanan kesehatan di daerah terpencil - Dr. Jenny SpKK, Dr. Taba SpTHT, Dr. Andrew Rizal Sked dan Drg. Irwin S - agak telat kurang lebih 10 menit tiba di Kairembo. Bersama kami, turut pula dua orang perawat yang sangat setia - Ztr. Ny. Mangulu Rumondor dan Mtr. L. Rumahorbo – dan seorang petugas apotik Videta. Tetapi kali ini Tim kurang lengkap karena dokter mata dan dokter kandungan tidak ikut serta - pulang ke Manado – karena katanya mau potong rambut di sana. He . . He . .

Pukul 8 pagi belum nampak juga rombongan Ibu PKK. Hujan mulai turun rintik-rintik dan saya berlindung di dalam mobil. Sebagian anggota Tifa berlari perlahan menuju warung kopi sampil menutup kepala mereka dengan kedua tangan sekenanya. Melihat warung kopi, perut sepertinya minta diisi - maklum karena tadi buru-buru ke pelabuhan jadi tidak sempat sarapan. Sekitar 15 menit kemudian, rombongan TP PKK tiba dan dengan segera atas petunjuk untuk naik speedboat yang akan membawa kami ke Seget. Kami mengisi tempat duduk yang kosong pada speedboat tersebut. Nampak juga rekan-rekan wartawan dari media cetak yang ada di Sorong. Keseluruhan penumpang berjumlah 13 orang termauk seorang motoris ( pengemudi ) dan seorang pembantunya
Baru bergerak sekitar 20 menit, speedboat yang kami tumpangi mendadak oleng. Rupanya ada gelombang yang timbul dari gerakan speedboat lain yang berjalan di samping speedboat kami. Speedboat tersebut membawa rombongan Bupati Kab Sorong yang akan menuju ke Seget juga. Speedboat mereka masih nampak baru, bentuknya terlihat mewah dan kecepatannya lebih prima dari speedboat yang kami tumpangi sehingga gelombang yang ditimbulkan oleh speedboat mereka membuat speed kami oleng. Dan . . , hujan juga mulai turun agak lebat. Pandangan mata ke depan, tampak jelas hanya pada jarak pandang sekitar 50 meter ke depan akibat kabut yang menutup kaca depan speed kami. Ibu Ketua – mungkin dalam suasana hati yang cemas – mengingatkan motoris untuk mengurangi laju kecepatan speedboat. Suasana dalam speed dipenuhi rasa cemas, tetapi hal itu dapat kami tepis karena perjalanan dengan gelombang seperti ini sudah sering ditemui dalam perjalanan – perjalanan sebelumnya seperti ke Abun, Sausapor dan Moraid. Dr. Andrew dan drg. Irwin tampak tertidur pulas. Kedua dokter ini merupakan yang termuda diantara anggota Tim dan masih bujangan pula.
Ketika memasuki selat Kasim, laut terasa teduh dan cuaca cerah sehingga kami dapat menikmati pemandangan di sisi kira dan kanan. Sungguh menyegarkan mata, melihat laut yang biru, riak gelombang kecil berwarna putih dibelakang speedboat dan pepohonan yang hijau segar di daratan. Tampak asap mengepul di daratan sebelah kiri, ternyata itu kilang minyak dari perusahaan Petrochina. Di sisi kanan tampak Pulau Kasim dengan dua bangunan utama yang terlihat menonjol yaitu Gereja dan Mesjid yang berdampingan yang dapat memberi kesan bahwa masyarakat di kampung tersebut pasti hidup rukun dan saling toleransi. Tampak beberapa kampung kecil, kami juga tidak tahu namanya. Sebelum tiba di Distrik Seget, terlihat perusahaan JOB Pertamina ( sering disebut Matoa ) di sebelah kanan. 2 tahun lalu Tim kami pernah kesana, karena lebih ke arah pedalamannya ada kampung Maralol, tempat kami melayani masyarakat yang rata-rata kurang mampu.
Speedboat berbelok ke kiri, rupanya sudah nampak ibukota Distrik Seget. Di sebelah kanan, di kejauhan nampak Kampung Duriankari – namanya saja durian tapi tidak ada buah durian di sana he he . . - 2 tahun jang lalu juga kami pernah ke sana.
Kali ini, Distrik Seget tampak ramai. Ada acara penting disini – Pencanangan Hari Kesatuan Gerak PKK Kab. Sorong – sehingga orang nomor satu di Kab Sorong Bapak DR Stefanus Malak, drs, Msi bersama para pejabatnya hadir.
Kehadiran Tim kami atas undangan Ibu Ketua TP PKK Kab Sorong, Ibu Nancy Malak – ibu yang sangat setia, penuh perhatian dan selalu energik – yang rajin mengunjungi daerah pedalaman dan pesisir pantai di wilayah Kab Sorong yang menjadi tanggung jawab beliau. Ibu sudah mengunjungi 16 distrik dari keseluruhan 18 distrik yang ada di wilayah Kab Sorong. Rencananya, 2 distrik terakhir yaitu distrik Sayosa dan Aimas - disini terdapat ibukota Kab Sorong, Kota Baru Aimas – yang akan dikunjungi sekaligus mengakhiri kegiatan turlap Ibu Ketua TP PKK pada akhir Nopember 2008.
Selesai makan siang, kami melakukan tugas pokok kami yaitu memberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Puskesmas Seget. Terima kasih kepada Bapak Rosbandi SKM ( Kepala Puskesmas ) dan dr. Leo yang menyediakan tempat untuk pelayanan ini.
Sore hari, sekitar jam 16.00 kami kembali ke Sorong karena tugas lain menanti. Selamat tinggal Seget. Kami rindu kembali lagi – suatu saat nanti, seperti yang sama kami lakukan di daerah lainnya – karena kalian adalah bagian dari kehidupan kami. Kami mencintai Papua.

GKI JEMAAT IMMANUEL BOSWEZEN SORONG


Gereja Kristen Injili di Tanah Papua Jemaat Immanuel Boswezen Sorong, disingkat GKI JIBS, didirikan pada tanggal 5 Juli 1950. GKI JIBS merupakan salah satu anggota jemaat yang masuk di dalam pelayanan GKI Klasis Sorong. Sinodenya berkedudukan di Jayapura.
Pelaksana Harian Majelis Jemaat ( PHMJ ) 2006-2010:
Ketua : Pdt. Ny. M. Mofu-Wattimena SmTh
Wakil Ketua : Pnt. Z. Zumtaky
Sekretaris : Pnt. C. Manuputty
Wakil Sekretaris : Pnt. dr. Titus Taba SpTHT
Bendahara : Sym. Ny. Sri Agoestinus
Kordinator Urusan Pekebaran Injil : Pnt. Yan Rehatta
Kordinator Urusan Pembinaan Jemaat : Pnt. Y. Imbir
Kordinator Urusan Diakonia : Pnt. Ny E. Hetharia
Kordinator Urusan Ekubang : Pnt. Y. Tiblola
Alamat : Jl. Yos Sudarso - Boswezen, Sorong
Telp. : 0951. 321438