GEREJA KRISTEN INJILI DI TANAH PAPUA

JEMAAT IMMANUEL BOSWEZEN SORONG-PAPUA BARAT



VISI : Terwujudnya Tanda-Tanda Kerajaan Allah Melalui Sumber Daya Gereja Yang Berkualitas, Mandiri dan Sejahtera di Jemaat GKI Immanuel Boswezen Sorong



Minggu, April 26, 2009

KEEP YOUR DREAM! . . . Share


Oleh: Novenska Angela R. Taba
( Katekisan 2008-2009 )

Sunday, March 22, 2009 at 1:10 pm


Yeremia 29:11 ; Amsal 23:18 Setiap manusia pasti memiliki mimpi. Entah itu tua, muda, besar, kecil, kaya, ataupun miskin. Mungkin kamu ingin melihat keluargamu dipulihkan, segala cita-citamu dapat terwujud, dan segudang mimpi lainnya yang masih menanti untuk menjadi kenyataan. Mungkin hari-hari ini kamu merasa gagal, rasa-rasanya masa depan yang gilang-gemilang hanya menjadi milik orang-orang tertentu, dan segala mimpimu akan tetap menjadi mimpi, sangat sulit untuk menjadi kenyataan. Kamu pun menjalani hidupmu tanpa gairah dan semangat, berusaha kelihatan tetap tegar dan ceria namun sebenarnya hatimu menangis. Dan akhirnya, kamu tak tahu harus bagaimana lagi menjalani hidupmu karena sepertinya semua jalan tertutup bagimu.Yusuf pun demikian. Kita semua tahu bagaimana ia mendapat mimpi dari Tuhan, dan betapa saudara-saudaranya sangat membencinya sehingga ia pun dibuang ke dalam sumur, dijual ke saudagar-saudagar Midian, dan menjadi budak di tanah Mesir di rumah Potifar. Sebenarnya Yusuf dapat memilih untuk kecewa dan melupakan mimpinya tetapi ia tetap percaya pada Tuhan dan Tuhan menyertainya sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya. Tidak hanya itu, istri Potifar pun berbohong bahwa Yusuf ingin memperkosanya sehingga Yusuf dijebloskan ke dalam penjara. Sebenarnya Yusuf dapat marah kepada Tuhan. Bagaimana tidak? Ia telah melakukan segala ketetapan-ketetapan Tuhan tetapi sepertinya Tuhan tidak membelanya. Namun, Yusuf lebih memilih untuk tetap taat dan menikmati proses itu. Tuhan pun tetap menyertainya, membuatnya berhasil dalam segala hal yang dilakukannya sehingga ia menjadi kesayangan bagi kepala penjara itu. Di dalam tekanan dan ketidaknyaman yang terjadi, Yusuf mendapat karunia untuk menafsirkan mimpi sehingga ia mampu menafsirkan mimpi Firaun. Akhirnya promosi Tuhan datang melalui Firaun. Yusuf pun diangkat oleh Firaun menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir. Suatu ketika saudara-saudaranya datang untuk membeli gandum. Sebenarnya, ia bisa melakukan apa saja untuk menjebloskan mereka ke penjara dan membalas sakit hatinya pada mereka, tetapi ia lebih memilih untuk mengampuni karena mengampuni itu membebaskan.Apakah yang membuat Yusuf tetap bertahan dalam kondisi seperti itu? Yusuf memiliki hati yang berpaut pada Tuhan dan keberanian untuk tetap percaya walaupun keadaan di sekitarnya tidak memungkinkannya untuk percaya sehingga ia tetap memelihara mimpi itu di hatinya. Karena ia tahu mimpi itu berasal dari Tuhan dan Tuhan pasti akan membuatnya menjadi kenyataan. Ia percaya akan rencana Tuhan yang penuh damai sejahtera dan bukan kecelakaan, bahwa masa depannya sungguh ada dan harapannya tidak akan hilang. Ia juga percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi mendatangkan kebaikan bagi setiap orang yang mengasihi Tuhan.Itulah pentingnya membangun hubungan dengan Tuhan dan tetap menjaga hubungan itu sehingga perkataan Tuhan tertanam dalam hati dan roh kita, membuat kita tetap kuat dan tidak mudah patah semangat. Percaya saja, jika Tuhan sanggup membuka jalan bagi Yusuf, Tuhan pun sanggup dan bahkan masih sanggup melakukan mujizat-mujizat dalam kehidupan kita, membuka setiap jalan yang tertutup sehingga kita bisa berlari dan mengejar mimpi-mimpi kita.Oleh karena itu, serahkanlah seluruh kehendak bebas dan seluruh mimpi kita kepada Tuhan dan izinkan Roh Kudus mengambil alih untuk mengontrol dan mengendalikan hidup kita. Dengan demikian, kita akan selalu bertindak hati-hati dalam segala hal yang kita lakukan sehingga kita tidak menyimpang ke kanan ataupun ke kiri, tetap berjalan bahkan berlari dalam koridor Tuhan. Dan menurut waktu-Nya, Tuhan pasti akan menggenapi setiap rencana dan mimpi-Nya dalam hidup kita. Karena Tuhan tak pernah gagal!Percayalah, kamu bukan produk massal sebaliknya kamu ditenun dengan indah di dalam rahim ibumu. Kamu diciptakan Tuhan dengan tujuan yang besar, kamu tidak diciptakan untuk menjalani hidup yang biasa-biasa saja tetapi untuk menjadi besar dan berdampak bagi banyak orang, kamu ditentukan menjadi kepala dan bukan ekor, untuk tetap naik dan bukan turun, menjadi pembuat sejarah bersama-sama dangan Tuhan Yesus. Sehingga kamu pun akan berkata :Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah; mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya. Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar jumlahnya! Jika aku mau menghitungnya, itu lebih banyak dari pada pasir. Apabila aku berhenti, masih saja aku bersama-sama Engkau. (Mazmur 139:14-18)

1 komentar:

  1. ". . . Itulah pentingnya membangun hubungan dengan Tuhan dan tetap menjaga hubungan itu sehingga perkataan Tuhan tertanam dalam hati dan roh kita, membuat kita tetap kuat dan tidak mudah patah semangat. Percaya saja, jika Tuhan sanggup membuka jalan . . . " Saya mengutip kembali bagian ini karena saya rasa sangat penting. Ketika kita membangun danterus menjaga hubungan dengan Tuhan maka Tuhan akan memberi visi ke depan untuk kita. Tangkap visi itu dan segera action, maka Tuhan akan mengirim orang-orang yang kemudian menopang kita dalam mencapai visi itu dengan cemerlang. Tuhan Yesus memberkatimu, anakku.

    BalasHapus

Anda dipersilahkan memberi komentar atas tulisan kami