GEREJA KRISTEN INJILI DI TANAH PAPUA

JEMAAT IMMANUEL BOSWEZEN SORONG-PAPUA BARAT



VISI : Terwujudnya Tanda-Tanda Kerajaan Allah Melalui Sumber Daya Gereja Yang Berkualitas, Mandiri dan Sejahtera di Jemaat GKI Immanuel Boswezen Sorong



Jumat, November 07, 2008

MENGAMPUNI


Oleh: Novenska Taba

Dalam kehidupan sehari-hari ada orang yang berkata bahwa mengampuni adalah hal yang mudah untuk dilakukan, namun ada juga yang berkata mengampuni adalah hal yang sulit dilakukan. Bagi mereka yang sulit mengampuni, hal itu seperti pil pahit yang sukar ditelan.
Sebenarnya mengampuni bukan masalah mudah atau sulit untuk dilakukan. Hal itu tergantung dengan kemauan masing-masing pribadi. Namun pada kenyataannya, tidak semua orang mau mengambil keputusan untuk mengampuni. Ada seorang gadis yang dilecehkan secara seksual oleh ayah kandungnya sendiri dan akhirnya menjadi gila karena tidak mau menelan pil pahit yang bernama “mengampuni”. Ada orangtua yang salah memperlakukan anaknya. Ketika ia masih kecil, orangtuanya sering memukul dan memarahinya hanya karena kesalahan yang kecil. Akhirnya anak itu pun tumbuh menjadi seseorang yang pemberontak dan penuh kebencian. Ada banyak orang yang melakukan kesalahan yang serius dan sekarang hidup dalam rasa bersalah, penghukuman, atau perasaan yang tertolak. Hal ini disebabkan karena ia tidak mau mengampuni dirinya sendiri dan belajar dari kesalahannya. Betapa banyaknya persahabatan yang renggang bahkan hancur karena sebuah kesalahan yang tak dapat diampuni. Betapa mudahnya kita tumbuh menjadi seseorang yang sukar mempercayai orang lain bahkan menutup diri dibandingkan mengampuni hal yang telah berlalu. Tanpa disadari ternyata lebih mudah mengasihani diri sendiri daripada melepaskan pengampunan. Betapa mudahnya menjadi orang yang rapuh dan penuh kekecewaaan oleh karena janji-janji yang tidak pernah ditepati.
Namun, sukar ditelan bukan berati tidak dapat ditelan. Orang yang sakit pasti akan tetap menelan pil yang pahit kecuali ia tidak mau sembuh dari sakitnya. Hal yang sama juga terjadi ketika kita mau mengampuni karena mengampuni bukan hanya suatu hal yang biasa-biasa saja tetapi luar biasa. Yang terpenting bukanlah kita mampu untuk mengampuni tetapi sikap hati kita mau untuk mengampuni. Ketika kita mau mengampuni, hal itu dapat menyembuhkan hati kita yang luka. Mengampuni membuat kita dilepaskan dan dibebaskan dari setiap belenggu kepahitan, kekecewaan, kekhawatian, kemarahan, depresi, dan hal negatif lainnya. Betapa besarnya kuasa pengampunan itu sehingga mampu membuat kita belajar menjadi pribadi yang dewasa bukan hanya secara jasmani namun juga rohani dan kita pun mampu menatap masa depan tanpa harus mengingat-ingat lagi masa lalu yang buruk. Karena kita tahu masa lalu takkan bisa mempengaruhi masa depan jika kita mau mengampuni. Dan kita pun mengerti bahwa mengampuni selalu mengangkat derajat diri kita sendiri maupun orang lain sama seperti tak ada kesalahan yang kita maupun yang orang lain lakukan. Mengampuni berarti melupakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda dipersilahkan memberi komentar atas tulisan kami