GEREJA KRISTEN INJILI DI TANAH PAPUA

JEMAAT IMMANUEL BOSWEZEN SORONG-PAPUA BARAT



VISI : Terwujudnya Tanda-Tanda Kerajaan Allah Melalui Sumber Daya Gereja Yang Berkualitas, Mandiri dan Sejahtera di Jemaat GKI Immanuel Boswezen Sorong



Jumat, November 07, 2008

Pelayanan Kesehatan di Seget, 1 Nop. 2008

Oleh : Pnt. dr. Titus Taba SpTHT
Suasana sedikit berawan ketika kami - sebagai wakil dari Yayasan Kasih Immanuel Sorong , anggota GKI JIBS- berkumpu;l di pelabuhan speedboat “ Kairembo “ Sorong. Baru terlihat 2 atau 3 orang staf Pemda Kabupaten Sorong yang berkumpul. Mereka rupanya tepat waktu sesuai arahan yang diberikan sehari sebelumnya oleh Ketua TP PKK Kab. Sorong, bahwa Tim yang akan berangkat ke Distrik Seget supaya berkumpul pada pukul 7 pagi. Kami, bersama para dokter yang sangat setia untuk misi pelayanan kesehatan di daerah terpencil - Dr. Jenny SpKK, Dr. Taba SpTHT, Dr. Andrew Rizal Sked dan Drg. Irwin S - agak telat kurang lebih 10 menit tiba di Kairembo. Bersama kami, turut pula dua orang perawat yang sangat setia - Ztr. Ny. Mangulu Rumondor dan Mtr. L. Rumahorbo – dan seorang petugas apotik Videta. Tetapi kali ini Tim kurang lengkap karena dokter mata dan dokter kandungan tidak ikut serta - pulang ke Manado – karena katanya mau potong rambut di sana. He . . He . .

Pukul 8 pagi belum nampak juga rombongan Ibu PKK. Hujan mulai turun rintik-rintik dan saya berlindung di dalam mobil. Sebagian anggota Tifa berlari perlahan menuju warung kopi sampil menutup kepala mereka dengan kedua tangan sekenanya. Melihat warung kopi, perut sepertinya minta diisi - maklum karena tadi buru-buru ke pelabuhan jadi tidak sempat sarapan. Sekitar 15 menit kemudian, rombongan TP PKK tiba dan dengan segera atas petunjuk untuk naik speedboat yang akan membawa kami ke Seget. Kami mengisi tempat duduk yang kosong pada speedboat tersebut. Nampak juga rekan-rekan wartawan dari media cetak yang ada di Sorong. Keseluruhan penumpang berjumlah 13 orang termauk seorang motoris ( pengemudi ) dan seorang pembantunya
Baru bergerak sekitar 20 menit, speedboat yang kami tumpangi mendadak oleng. Rupanya ada gelombang yang timbul dari gerakan speedboat lain yang berjalan di samping speedboat kami. Speedboat tersebut membawa rombongan Bupati Kab Sorong yang akan menuju ke Seget juga. Speedboat mereka masih nampak baru, bentuknya terlihat mewah dan kecepatannya lebih prima dari speedboat yang kami tumpangi sehingga gelombang yang ditimbulkan oleh speedboat mereka membuat speed kami oleng. Dan . . , hujan juga mulai turun agak lebat. Pandangan mata ke depan, tampak jelas hanya pada jarak pandang sekitar 50 meter ke depan akibat kabut yang menutup kaca depan speed kami. Ibu Ketua – mungkin dalam suasana hati yang cemas – mengingatkan motoris untuk mengurangi laju kecepatan speedboat. Suasana dalam speed dipenuhi rasa cemas, tetapi hal itu dapat kami tepis karena perjalanan dengan gelombang seperti ini sudah sering ditemui dalam perjalanan – perjalanan sebelumnya seperti ke Abun, Sausapor dan Moraid. Dr. Andrew dan drg. Irwin tampak tertidur pulas. Kedua dokter ini merupakan yang termuda diantara anggota Tim dan masih bujangan pula.
Ketika memasuki selat Kasim, laut terasa teduh dan cuaca cerah sehingga kami dapat menikmati pemandangan di sisi kira dan kanan. Sungguh menyegarkan mata, melihat laut yang biru, riak gelombang kecil berwarna putih dibelakang speedboat dan pepohonan yang hijau segar di daratan. Tampak asap mengepul di daratan sebelah kiri, ternyata itu kilang minyak dari perusahaan Petrochina. Di sisi kanan tampak Pulau Kasim dengan dua bangunan utama yang terlihat menonjol yaitu Gereja dan Mesjid yang berdampingan yang dapat memberi kesan bahwa masyarakat di kampung tersebut pasti hidup rukun dan saling toleransi. Tampak beberapa kampung kecil, kami juga tidak tahu namanya. Sebelum tiba di Distrik Seget, terlihat perusahaan JOB Pertamina ( sering disebut Matoa ) di sebelah kanan. 2 tahun lalu Tim kami pernah kesana, karena lebih ke arah pedalamannya ada kampung Maralol, tempat kami melayani masyarakat yang rata-rata kurang mampu.
Speedboat berbelok ke kiri, rupanya sudah nampak ibukota Distrik Seget. Di sebelah kanan, di kejauhan nampak Kampung Duriankari – namanya saja durian tapi tidak ada buah durian di sana he he . . - 2 tahun jang lalu juga kami pernah ke sana.
Kali ini, Distrik Seget tampak ramai. Ada acara penting disini – Pencanangan Hari Kesatuan Gerak PKK Kab. Sorong – sehingga orang nomor satu di Kab Sorong Bapak DR Stefanus Malak, drs, Msi bersama para pejabatnya hadir.
Kehadiran Tim kami atas undangan Ibu Ketua TP PKK Kab Sorong, Ibu Nancy Malak – ibu yang sangat setia, penuh perhatian dan selalu energik – yang rajin mengunjungi daerah pedalaman dan pesisir pantai di wilayah Kab Sorong yang menjadi tanggung jawab beliau. Ibu sudah mengunjungi 16 distrik dari keseluruhan 18 distrik yang ada di wilayah Kab Sorong. Rencananya, 2 distrik terakhir yaitu distrik Sayosa dan Aimas - disini terdapat ibukota Kab Sorong, Kota Baru Aimas – yang akan dikunjungi sekaligus mengakhiri kegiatan turlap Ibu Ketua TP PKK pada akhir Nopember 2008.
Selesai makan siang, kami melakukan tugas pokok kami yaitu memberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Puskesmas Seget. Terima kasih kepada Bapak Rosbandi SKM ( Kepala Puskesmas ) dan dr. Leo yang menyediakan tempat untuk pelayanan ini.
Sore hari, sekitar jam 16.00 kami kembali ke Sorong karena tugas lain menanti. Selamat tinggal Seget. Kami rindu kembali lagi – suatu saat nanti, seperti yang sama kami lakukan di daerah lainnya – karena kalian adalah bagian dari kehidupan kami. Kami mencintai Papua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda dipersilahkan memberi komentar atas tulisan kami